Kamis, 10 Oktober 2013

Warga Tuntut Pengembalian Uang BLSM

Seperti yang dikutip dari suara merdeka cetak, Pemerintah desa atau Kepala Desa (Kades) Gemblengan, Kecamatan Garung, Wonosobo harus mengembalikan uang warga penerima BLSM utuh sesuai haknya.

ilustrasi
‘’Dalam bantuan BLSM tidak boleh ada potongan dalam bentuk apa pun, karena itu jelas menyalahi aturan. Jadi kades harus mengembalikan uang hasil potongan BLSM secara utuh,’’ kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Wonosobo Agus Purnomo, kemarin Dia menyatakan, hanya dengan melalui musyarawah perangkat desa tidak dibenarkan mengkoordinasi kemudian memotong dana BLSM dan dibagi-bagikan untuk warga lain. Pasalnya, dana BLSM tersebut harus sampai ke penerima secara utuh.

‘’Pengambilan dana BLSM diwakilkan saja tidak boleh, apalagi sampai dipotong,’’ ujarnya. Sejauh ini, menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Garung untuk menyelesaikan permasalahan adanya dugaan pemotongan dana BLSM tersebut. Camat Garung Santoso mengatakan, akan mengecek ke lapangan dan meminta keterangan sejumlah warga maupun perangkat.

Seperti yang dikutip dari suara merdeka cetak, Kepala PT Pos Wonosobo Seno Adji Nugroho mengatakan, pihaknya memastikan proses penyeluran BLSM di Desa Gemblengan sudah sesuai prosedur. Warga penerima BLSM menerima uang dari petugas PT Pos sebesar Rp 300.000 per rumah tangga sasaran (RTS).

SOP

Terkait adanya dugaan pemotongan atau kebijakan desa apapun namanya, bukan lagi menjadi tanggung jawabnya. Prinsipnya PT Pos hanya berpijak pada standar operasional prosedur (SOP) dalam penyaluran BLSM. Dia memastikan, proses pencairan BLSM di Desa Gemblengan, petugas PT Pos melakukan jemput bola sehingga pencairan dilakukan di balai desa.

Seluruh biaya operasional ditanggung PT Pos termasuk anggaran untuk petugas keamanan. Adapun sejumlah warga desa Gemblengan mengatakan dari total dana yang disunat sebesar Rp 70.000 tersebut, Rp 20.000 di antaranya untuk operasional dan transport pengambilan uang dari kantor pos. Seperti yang diakui warga Totok (45), sebesar Rp 20.000 menurut perangkat desa untuk ganti bensin dan snak. Padahal kantor pos sendiri yang datang ke desa dan langsung memberikan uangnya ke penerima.

Uang yang dipotong tersebut, imbuhnya, juga tidak jelas peruntukannya karena tidak dilaporkan kepada warga. “Ada warga yang bertanya namun dijawab untuk kas desa dan untuk pembelian seng,” ujarnya. Sedangkan dari keterangan Kades Gemblengan Topo berbeda, permasalahan terkait BLSM terjadi di desanya bukan merupakan pemotongan atau pungutan, tetapi merupakan hibah atau bantuan kerelaan dari warga sendiri tanpa ada paksaan.

Sebelum BLSM dibagi telah disetujui adanya uang sumbangan sukarela atau hibah sebesar Rp 70.000 per RTS, yang dialokasikan Rp 50.000 diberikan kepada warga miskin yang tidak masuk daftar penerima BLSM dan sisanya untuk operasional di lapangan.Jika dihitung dana hasil potongan Rp 70.000 untuk 421 RTS adalah sebesar Rp 29.470.000. Dana tersebut dibagikan termasuk kepada warga mampu.

Rabu, 09 Oktober 2013

BLSM Dipotong Kades

Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) ratusan warga Desa Gemblengan, Kecamatan Garung diduga disunat oknum kepala desa. Pemotongan dana BLSM ini dilakukan setiap kali pencairan.


Seperti yang dikutip dari suara merdeka cetak, adapun besaran nominal dana yang dipotong masingmasing warga penerima dana bantuan kompensasi kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) itu bervariasi, yakni antara Rp 50.000- Rp 70.000.

Alasan oknum perangkat desa dalam memotong dana BLSM warga adalah uang yang terkumpul akan dibagikan kepada warga miskin yang tidak menerima bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Namun warga menduga, sebagian dana yang terkumpul tidak diserahkan kepada warga miskin yang tidak menerima BLSM melainkan masuk ke kantong oknum perangkat desa itu, termasuk untuk operasional pencarian.

Informasi yang dihimpun di sejumlah dusun, Rabu (9/10) menyebutkan, jumlah penerima BLSM di Desa Gemblengsari mencapai 421 rumah tangga sasaran (RTS) yang tersebar di lima dusun.

Pencairannya dilakukan di kantor desa setempat. Penyunatan dana dilakukan setelah seluruh warga mencairkan bantuan tersebut. Teknisnya, warga dikumpulkan oleh oknum perangkat desa dan mereka diminta menyerahkan sebagian dana bantuan itu dan besaran nominal pemotongan tidak sama.

Ada lima warga yang ditemui mengaku pemotongan tersebut dengan paksaan dan diancam, serta dilarang melapor kepada siapapun. Nur Khotib (60) warga RT 4 RW 4, Dusun Kasiman, Desa Gembelangan mengaku, setiap pencairan BLSM dipotong sebesar Rp 70.000. Uang tersebut dipotong oleh panitia yang terdiri atas oknum perangkat desa.

“Inginnya ya menerima utuh. Tapi karena semua penerima BLSM dipotong, akhirnya dengan terpaksa saya menuruti,” katanya. Salah seorang warga Dusun Bedilon, HS (45) mengaku para perangkat desa berinisial TB (40) mengancam tidak memberi BLSM jika ada yang melapor ke media.

Menurutnya hal itu sudah menjadi kesepakatan perangkat sehingga mau tidak mau harus mengikuti aturan.”Banyak warga mampu yang juga dapat uang dari BLSM warga miskin,” katanya. Kepala Gemblengan Topo membantah kalau ada penyunatan BLSM namun istilahnya hibah.

Menurutnya, dana penerima dikurangi didasarkan pada kesepakatan warga dan untuk mengantisipasi kecemburuan sosial lantaran ada warga miskin yang tidak menerima bantuan tersebut. Dijelaskan, setiap penerima BLSM dipotong Rp 70.000 kemudian dihibahkan kepada warga non kuota BLSM sebesar Rp 80.000/orang. “Warga sudah sepakat memotong sendiri dana BLSM yang diterima untuk diberikan kepada warga miskin yang tidak mendapatkannya.

Jumat, 04 Oktober 2013

Satpol PP Tertibkan Baliho Sembarang

Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) Kabupaten Wonsobo berjanji akan menertibkan baliho dan spanduk para calon anggota legislatif dan baliho tak berizin yang dipasang di sejumlah jalur protokol.



Seperti yang dikutip dari suara merdeka, di jalur Kertek-Sapuran baliho kantor pajak yang berisi imbauan agar warga bayar pajak tepat pada waktunya sudah dua tahun ini tak bayar pajak. Baliho ukuran besar tersebut juga dipasang tidak pada tempatnya karena berada di pertigaan Pasar Kertek. Kasi Penegakan Perda Satpol PP Wonosobo Jumat (4/10), Eko Hapsanto mengatakan, pihaknya akan mencopot baliho tak berizin termasuk milik kantor pajak.

Menurutnya, baliho kantor pajak milik Provinsi Jateng tersebut bakal dibongkar karena sudah dua tahun tak berizin. Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan tukang las yang bakal memotong sejumlah papan baliho yang tak berizin.

Dari pendataan sementara ada 56 baliho ukuran besar yang bakal dicopot. Dia menegaskan, lokasiñlokasi yang telah ditentukan tersebut merupakan akses jalan utama seperti di sepanjang Kledung-Parakan, akses jalan provinsi dan di lokasiñlokasi wisata, cagar budaya, sarana pemerintahan dan tempat ibadah.

Pemasangan alat peraga iklan maupun kampanye tak berizin dianggapnya merupakan pelanggaran terhadap Perda, sehingga bagi Satpol PP dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak perda. ‘’Untuk itu, saat ini yang kami lakukan adalah mencopot semua baliho,’’ tandasnya.

Koordinasi DPPKAD


Selain itu juga, Satpol PP sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan kantor perizinan terpadu, terkait banyaknya baliho liar maupun baliho caleg yang dipasang di sepanjang ruas jalan di seluruh Wonosobo. Dari hasil koordinasi tersebut didapati sejumlah baliho liar karena tidak memiliki izin dan tidak membayar pajak.

‘’Siapa pun yang memasang kami tidak peduli,” katanya. Pihaknya menyontohkan ada satu papan reklame ukuran 4x5 meter di jalur Kledung-Kertek dekat perkebunan teh Bedakah milik DPRD Provinsi Jateng yang tak berizin.

Reklame yang bergambar mantan Gubernur Bibit Waluyo tersebut bakal dicopot bersama foto Bibit lainnya yang masih ada di Wonosobo. “Foto mantan gubernur akan kami copot,” jelasnya. Selain itu penertiban baliho juga akan diberlakuan di sejumlah titik yang mengganggu arus lalu lintas.

Sabtu, 28 September 2013

Beasiswa Pemerintah Wonosobo Untuk 46 Pelajar

Sebanyak 46 pelajar SLTA dan 2 mahasiswa menerima beasiswa pendidikan selama dua tahun. Dua mahasiswa adalah dipilih berdasarkan prestasi yang pernah diikuti sekala daerah maupun internasional. Total bantuan yang digelontorkan sebesar Rp 128 juta.


Seperti yang dikutip dari suara merdeka, pendistribusian beasiswa pendidikan Anugerah Siswa Berprestasi menggandeng Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, Dinas Koperasi dan UMKM, dan Dinas Sosial untuk pengawalan program Corporate Society Responsibility (CSR) perusahaan dilakukan agar tepat sasaran.

Dia menambahkan, beasiswa diberikan kepada 46 pelajar SLTA, yang berasal dari 17 SMA/SMK/MA di Wonosobo dan 2 SMA/­ SMK asal Banjarnegara, yakni SMA 1 Ba­wang dan SMK 1 Bawang.

Adapun mahasiswa penerima beasiswa adalah Wahid (19) asal Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara, yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Deni Ariyati (23) mahasiswi UNY asal Desa Ngaliyan Kecamatan Wadaslintang penemu obat pencegah kanker dari sari buah carica.

Total dana yang digelontorkan oleh pihaknya sebesar Rp 128 juta bagi 46 pelajar, dimana tiap pelajar menerima beasiswa senilai Rp 120.000/bu­lan selama 2 tahun ajaran, sehingga beasiswa kali ini dikhususkan bagi pelajar SLTA kelas XI dan XII, yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Adapun Wahid, penerima beasiswa bertajuk beasiswa etoster menerima uang pendidikan senilai Rp 6 juta dan Deni Ariyati penerima beasiswa bertajuk beasiswa etoster entrepreneur, menerima uang pembinaan senilai Rp 8 juta.

Target Rp 1,3 Miliar


‘’Dana-dana bantuan tersebut berasal dari pengumpulan zakat, infaq, sedekah, wakaf dan qurban pihak-pihak yang berkecukupan, yang dikelola Baitul Maal BMT Marhamah. Target tahun ini bisa terkumpul dana sebesar Rp 1,3 miliar,’’ jelasnya.

Direktur BMT Marhamah, Nur Basuki mengatakan, bantuan diberikan melalui program Corporate Society Responsibility (CSR) Bank Marhamah.

Dia meminta kepada para pelajar dan mahasiswa penerima beasiswa, agar sedari dini mulai menerapkan pola-pola kewirausahaan, seperti membeli sesuatu berdasar kebutuhan bukan berdasar keinginan, serta menerapkan 5 kunci sukses yakni selalu belajar, selalu berpartisipasi, selalu bersemangat, selalu menolong dan selalu berdakwah.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, berpesan kepada para pelajar penerima beasiswa, agar bisa memanfaatkan bantuan yang diterima untuk keperluan sekolah. Adapun bagi mahasiswa penerima beasiswa etoster, dia meminta agar apa yang mereka lakukan bisa menjadi contoh kaum muda lainnya dalam mengembangkan dunia kewirausahaan.

Dukun Desa Kepil Ditangkap Karena Pembunuhan

Dukun Desa Kepil bernama Pono alias Yanto (34) ditangkap oleh Polda Jateng terkait kematian anak dari seorang profesor Undip, Yulanda Rifan. Yang diduga dibunuh oleh dukun pengganda uang, Muhyaro.


Seperti yang dikutip dari tribunnews, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Purwadi, mengatakan, Pono diduga turut membantu Muhyaro menghabisi Rifan.

"Penetapan tersangka telah dilakukan pada 23 Juli lalu. Itu berdasarkan pengakuan Muhyaro sebelum meninggal, tetapi Pono tidak mengakui bila dia ikut membunuh Rifan. Muhyaro dalam pengakuannya sering berubah, tim Mabes Polri dan Polda Jateng sering dibohongi. Pernah beberapa kali menunjukkan sebuah kuburan korban tapi ternyata jurang," kata Purwadi, saat gelar perkara di Mapolda Jateng, Senin (30/7/2013).

Dijelaskannya, pasal yang dikenakan terhadap Pono yaitu KUHP Pasal 55 tentang turut serta melakukan perbuatan jahat. Selain diduga membantu pembunuhan, Pono juga pelaku penggandaan uang. Dugaan penipuan yang dilakukan Pono telah dilaporkan seorang warga asal Kudus. Pono saat ini ditahan di sel di Mapolda Jateng. Sementara terkait identitas dua jenazah lain, Purwadi mengungkapkan, identitas kedua korban belum dapat terkuak.

"Kami berharap masyarakat yang kehilangan keluarganya dapat melapor ke kantor polisi terdekat," tambahnya.

Jumat, 27 September 2013

Sagon Wonosobo, Makanan Khas Yang Enak

sagon wonosobo

Sagon, salah satu makanan khas Wonosobo yang unik, terbuat dari tepung ketan dan parutan kelapa yang berbentuk bulat dan cekung di tengahnya. Pembuatannya pun di bakar di atas bara.

Di Wonosobo sagon ini banyak dijual di lantai dua pasar induk wonosobo, banyak penjual yang menempati hampir satu los dari lantai dua ini untuk menjual makanan yang satu ini. Dalam sehari rata-rata setiap penjual dapat menghabiskan 30-40 kg tepung ketan.

Makanan ini selain berbahan dasar tepung ketan dan parutan kelapa, juga biasanya ditambahkan gula dan vanili sebagai perasa tambahan. Selain harganya murah, sagon ini juga banyak diminati oleh banyak wisatawan karena rasanya yang manis dan gurih.

Bagi anda yang ingin menikmati makanan ini bisa langsung kunjungi pasar induk Wonosobo, disana anda dapat melihat langsung keunikan cara pengolahan makanan yang satu ini, sagon-sagon dibakar di atas bara arang, juga menjadi atraksi yang cukup menarik. Racikan Sagon mentah yang terdiri atas tepung ketan, parutan kelapa, gula pasir dan vanili itu ditempatkan dalam satu cetakan aluminium berbentuk bulat. Lalu, Sagon dalam cetakan itu dibakar dengan bara arang dari dua sisi : bawah dan atas. Tak sampai lima menit, Sagon panas beraroma harus itu sudah matang dan siap disantap.

Kamis, 26 September 2013

Opak Singkong

Opak singkong adalah salah satu jenis makanan khas Wonosobo, bagi sebagian orang jawa, singkong atau ketela pohon sudah tak jauh beda dengan nasi, karena banyak orang jawa yang menjadikan singkong sebagai alternatif makanan pokok selain nasi, tak heran jika kemudian singkong ini banyak diolah menjadi berbagai macam makanan yang lebih enak dan lebih menarik.


Di Kota Wonosobo, masyarakat mengubah singkong ini menjadi produk kerupuk yang khas, dan mereka biasa menyebutnya dengan opak singkong, dengan rasa yang gurih dan lezat, produk ini menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Hampir di seluruh toko khas oleh-oleh hingga swalayan besar di Wonosobo pasti menyediakan makanan yang satu ini.


Menurut beberapa sumber, opak ini berasal dari Desa Kalibeber, sekarang sudah ada banyak industri rumah tangga yang memproduksi dengan sekala kecil hingga besar, cara pembuatannya juga cukup mudah, singkong dikukus, setelah itu ditumbuk hingga halus dan ditambahkan bumbu, lalu pipihkan sebelum dijemur, setelah kering, lalu digoreng.

Tertarik untuk menikmati makanan nikmat yang satu ini? silahkan datang saja ke Wonosobo.

Rabu, 25 September 2013

Calon Haji Asal Wonolelo Meninggal Dunia


Seperti yang dikutip dari krjogja, calon haji wonosobo bernama Kanin Bin Sujak (67) calon haji asal wonolelo ini meninggal dunia selasa (25/9) 4.00 waktu makkah atau pukul 08.00 wib. Jenasah pada hari itu juga dimakamkan di pemakaman umum setempat.

Menurut salah seorang calhaj asal Wonosobo, Aminudin Rindwan, sebelumnya Kimin yang juga salah satu ketua regu calhaj Wonosobo sudah melakukan tawaf dan sa'i wajib, karena mengambil haji tamatuk. Setelah melakukan umrah wajib, katanya, dia pulang ke maktab (pemondokan) tidak ada keluhan yang berarti. Namun, pada pagi hari dirinya mengeluhkan sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Seperti yang di dilaporkan wartawan KR dari Makah, kemarin, rombongan jamaah calhaj Temanggung dan Wonosobo kloter 15 sudah berangkat ke Makah dari Madinah, Senin(24/9). Sampai Makah pukul 16.00 waktu setempat, kemudian pada 19.00, calhaj Temanggung dan Wonosobo melaksanakan umrah wajib. Sementara kawasan masjidil haram penuh sesak meski sudah ada pengurangan 20 persen, terkait dengan perluasan kawasan masjid tersebut.

Selasa, 24 September 2013

Polisi Menangkap Warga Kejiwan Dikarenakan Sabu

Kepolisian Resor Wonosobo menangkap salah seorang warga Kelurahan Kejiwan, Kabupaten Wonosobo, Panut (40). Seperti yang dikutip dari Antara News (23 September). Panut terbukti telah menyimpan sabu.


Kasubbag Humas Polres Wonosobo, AKP Widayatno, di Wonosobo, Senin, mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya beserta barang bukti berupa sabu-sabu seberat 0,5 gram. Berdasarkan keterangan pelaku, katanya, dia mendapatkan barang haram tersebut membeli dari seorang warga asal Semarang.

"Proses transaksi dengan transfer antar rekening. Sedangkan pengiriman barang dengan cara ditinggal di pinggir jalan. Oleh kurir, sabu-sabu tersebut dibungkus menggunakan kertas tissue dan di tinggalkan di tepi jalan," katanya.

Ia mengatakan, kurir yang masih buron tersebut meletakkan barang di tepi jalan kemudian menghubungi pelaku untuk mengambilnya, sehingga antara tersangka dengan kurir maupun pengedarnya tidak saling bertemu.

"Pelaku sudah merupakan target polisi selama sebulan terakhir," katanya.

Ia menuturkan, baik kurir maupun penjual sabu asal Semarang masih diselidiki keberadaannya. Menurut dia, Wonosobo merupakan daerah rentan peredaran narkoba karena berada di jalur tengah antara Semarang-Purwokerto.

Ia mengatakan, pelaku telah dua kali membeli sabu-sabu dengan cara yang sama. Saat ini tersangka ditahan di ruang tahanan Polres Wonosobo guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pelaku dijerat dengan Pasal 112 ayat 1 atau Pasal 114 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman perjara minimal lima tahun.

Petani Kabupaten Wonosobo Menunggu Datangnya Hujan

Wonosobo 25 September 2013 - Dengan kondisi cuaca saat ini, petani masih menunggu datangnya hujan untuk memulai menanam tanaman mereka, kebanyakan dari petani Kabupaten Wonosobo belum memulai menanam dan juga ada yang sudah menanam tapi hanya sebagian kecil, faktor ini dipengaruhi oleh intensitas hujan.


Dari berbagai wilayah, misalnya daerah timur Kec. Kertek perbatasan dengan Kabupaten Temanggung, mayoritas masyarakatnya baru saja selesai memanen tembakau, dan untuk memulainya kembali, petani menunggu hujan.

Tanaman yang biasa di tanam di Wonosobo adalah cabai, kentang, kubis, tembakau, kol, oncang, dan masih banyak lagi.

Menurut Badan Meteoroli Klimatologi dan Geofisika, 25 September hingga 26 September, cuaca Kabupaten Wonosobo adalah hujan ringan dengan suhu 23 -32 Derajat Celscius, kelembapan 60-90 persen, kecepatan angin 25 km/jam kearah timur.

Jumat, 20 September 2013

Purwaceng, Viagra Tradisional

Purwaceng, salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Dataran Tinggi Dieng ini merupakan salah satu tanaman yang dapat diproduksi sebagai 'jamu tradisional', produk unggulan Kota Wonosobo. Tanaman berdaun kecil dengan nama latin 'Pimpinella pruatjan' dapat meningkatkan stamina bagi peminum, tanaman ini biasanya diolah menjadi kopi purwaceng, bubuk purwaceng dan susu purwaceng.

purwaceng


Seperti dikutip dari wikipedia, purwaceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi sudah membuktikannya.

Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Nama latin Purwaceng adalah Pimpinella pruatjan (alpina). Pertama kali ditemukan di pegunungan Alpen, Swiss dengan ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama lain Suripandak abang (pegunungan Lyang, Jawa Timur) dan Gebangan Depok (Gunung Tengger).

Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.

Khasiat Purwaceng




Dari berbagai penelitian yang dilakukan beberapa perguruan tinggi dalam negeri diketahui bahwa ada efek nyata antara tanaman purwaceng terhadap peningkatan kemampuan seksual. Oleh karena itu, Purwaceng sering disebut sebagai Viagra tradisional atau Viagra Indonesia.

Seperti dikutip dari hasil studi peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007, seluruh bagian tanaman purwaceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, namun bagian yang paling berkhasiat adalah akarnya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan juga membenarkan bahwa akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak, yaitu khasiat obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina.

Umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah.

Bahan aktif purwaceng paling banyak terdapat pada bagian akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm. Akar purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.

Namun sebuah penelitian yang dikutip dari buku Mitos Seputar Masalah Seksual dan Kesehatan Reproduksi, Sabtu (23/1/2010) menyebutkan, Purwaceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid, merupakan obat kuat herbal.

Untuk mendapatkan khasiat secara nyata, Purwaceng harus diminum teratur selama 7-15 hari. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu, melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti kanker. Purwaceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang dihasilkan oleh akar dan bijinya.

Purwaceng sebenarnya tergolong tanaman langka, namun kini dapat diselamatkan dengan budi daya menggunakan metode kultur in vitro.

sumber : wikipedia 

Kamis, 19 September 2013

Tiga Anak Tewas Kecebur Septic Tank

Kejadian mengenaskan ini menimpa 3 balita warga dusun Tegalrejo Rt 29 Rw 10, Desa Tambi, Kec. Kejajar, Wonosobo. Seperti dikutip dari Suara Merdeka Cetak (19/9), mereka tewas tercebur ke dalam septic tank sedalam tujuh meter milik tetangga, Rabu (18/9) sekitar pukul 17.30.

foto berita
sumber : sm cetak

Ketiganya adalah Citra Oktaviana Putri (5), Nur Aini (4), dan Makrufah (3). Dua korban terakhir kakak beradik. Tak ada seorang saksi pun yang melihat kejadian itu. Musibah tersebut diduga terjadi saat ketiga bocah tersebut bermain-main dan masuk ke lubang ukuran 60 x 60 cm dan kedalaman 60 cm yang terletak di pojok atas septick tank.

Ketiganya diperkirakan jatuh akibat penahan dari bambu sudah keropos dan tak kuat menahan beban. Ketiga jenazah korban kali pertama ditemukan oleh Pontiah (29), ibu Citra, sekitar pukul 18.30.

Saat itu, Pontiah mencari anaknya karena tak kunjung pulang saat Magrib. Pontiah berteriak histeris hingga mengundang perhatian tetangga yang kemudian berdatangan dan mengevakuasi para korban.

Menurut paman Citra, Edi Yulianto, ketiga anak itu memang kerap bermain bersama. Sebelum kejadian, para korban mengaji di TPQ At-Taufiq Tambi, sekitar pukul 16.30.

Setelah pulang, Citra berpamitan hendak membeli jajan di warung yang berjarak sekitar 15 meter dari rumahnya. ”Tapi sampai Magrib belum pulang, sehingga ibunya mencari Citra,” kata Edi. Saat ditemukan, tubuh ketiga korban mengambang di genangan air dan kotoran berkedalaman dua meter.

Dua warga, Haryono dan Sugiyanto, turun menggunakan tangga dan mengangkat jenazah. Evakuasi dilakukan satu per satu menggunakan sarung karena lubang septic tank sempit. ”Diperkirakan korban tercebur sekitar pukul 17.30. Semua sudah meninggal saat ditemukan,” ujar Kepala Dusun Tegalrejo Purwanto.

Ditinggal Pemilik


Menurut dia, septic tank tersebut dibangun oleh pemilik rumah, Matnadi (35), sekitar tiga tahun lalu. Namun, dua tahun silam Matnadi merantau ke Kalimantan hingga sekarang. Rumahnya dikontrakkan kepada pendatang asal Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Romi (34) dan Opit (32). ”Rumah itu selama ini kosong, baru empat bulan lalu dikontrakkan,” katanya.

Purwanto menambahkan, anak-anak kerap bermain di sekitar tempat itu karena halamannya lapang dan ada warung untuk jajan. Pengontrak rumah tidak tahu di bawah lahan bekas taman tersebut ada septic tank. Menurut Purwanto, lubang septick tank ambrol karena konstruksinya tidak menggunakan rangka besi, hanya memakai bambu dan kayu.

Sementara itu, mengetahui ketiga anak tewas, Opit yang sedang hamil tujuh bulan kali syok dan dilarikan ke dokter. Ibu ketiga korban beberapa kali pingsan. Bapak Nur Aini dan Makrufah, Juwarno, terlihat murung dan tidak banyak berkata-kata saat menemui para pelayat. Ketiga korban langsung dimakamkan pada Rabu (19/9) sekitar pukul 23.00.

Kamis (19/9) siang, lokasi kejadian dijaga sejumlah warga. Aparat kepolisian yang dipimpin Kapolres AKBP Agus Pujianto telah menyelidiki TKP. Menurut Kasat Reskrim AKP Sunarto, dari hasil penyelidikan, disimpulkan kejadian itu murni musibah.

Sumber : Suara Merdeka Cetak 

Sabtu, 14 September 2013

Rambut Gembel Atau Gimbal, Sejarah dan Asal Usulnya

Rambut gembel atau gimbal - Anak reggae pasti mengetahui dengan rambut yang khas satu ini, yaitu rambut gimbal, rambut gimbal yang alami tumbuh dari kepala, yang paling terkenal adalah rambut gimbal Wonosobo atau mereka sering menyebutnya rambut gembel .


rambut gembel

Rambut gembel, menguak sejarahnya


Rambut gembel di Wonosobo, Jawa Tengah, bisa dilihat sebagai sebuah fenomena unik. Beberapa sumber lisan menyebutkan rambut gembel hanya terjadi pada anak-anak Wonosobo dan sekitarnya. Sedang kajian peneliti tak banyak karena minimnya literatur yang membahas tema ini. Tradisi lisan yang masih menggenggam erat.

Masyarakat Wonosobo percaya bahwa rambut gembel bukan karena faktor keturunan karena bisa tumbuh pada siapa saja. Disebut rambut gembel karena model rambutnya mirip gelandangan yang tidak pernah mencuci rambut, tapi di Wonosobo rambut gembel muncul secara alami. Ketika rambut gembel akan tumbuh (menurut beberapa sumber) biasanya anak terserang panas yang tinggi selama beberapa hari. Setelah itu, beberapa helai rambutnya menjadi kusut dan menyatu. Dan anak yang berambut gembel harus diruwat melalui sebuah perayaan ritual; ruwatan rambut gembel.

Masyarakat Wonosobo percaya bahwa anak yang berambut gembel merupakan keturunan Ki Kaladete, yang diyakini merupakan salah satu dari 3 pendiri kota Wonosobo. Berbagai mitos memang melatarbelakangi rambut gembel. Ada yang menyebut rambut ini merupakan rambut Kurawa yang hidup di alam para dewa, lalu secara turun-temurun tumbuh kepada anak cucunya hingga Ki Kaladete, yang hidup di alam manusia.

Versi lain menyebutkan suatu kali Ki Kaladete bersumpah tidak akan memotong rambutnya dan tidak akan mandi sebelum desa menjadi makmur dan sejahtera. Kelak kalau keturunannya mempunyai ciri rambut gembel, ini menjadi pertanda desanya akan mengalami kemakmuran.

Mitos Lain


Ada banyak mitos lain; anak berambut gembel merupakan anak kesayangan Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan. Dan masyarakat Wonosobo memang masih sering ikut ritual-ritual yang dilakukan oleh keraton Yogyakarta untuk Nyi Roro Kidul. Sementara yang lain menyebutkan anak rambut gembel merupakan anak titisan Keling yang menjadi anak kesayangan ”dayang” yang mendiami kawasan Dieng.

Masyarakat percaya bahwa orang tua yang memiliki anak berambut gembel harus memperlakukan anaknya secara istimewa karena bisa mendatangkan rejeki. Jika tidak maka akan terjadi malapetaka. Khususnya ketika anak akan diruwat, orangtua harus memenuhi segala permintaan, yang harus dibawa ketika ruwatan berlangsung. Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi maka akan mengalami sakit-sakitan, bahkan bisa berujung kematian dan orangtuanya pun akan mengalami malapetaka.

Ruwatan / Pemotongan Rambut Gimbal


ruwatan

Mereka meyakini bahwa rambut gimbal baru bisa dipotong setelah ada permintaan dari si anak gembel sendiri. Permintaan tersebut harus dituruti, tidak boleh kurang ataupun lebih. Si anak bisa meminta apa saja, belum lagi ritualnya, hal ini jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Meski begitu, mereka tidak berani melanggar mitos ini karena memotong rambut gimbal sebelum waktunya bisa menyebabkan si anak sakit dan rambutnya kembali menjadi gimbal.

Ritual ruwatan dimulai dengan memandikan anak berambut gembel dahulu oleh dukun pemimpin upacara. Air untuk memandikan biasanya diambil dari tempat-tempat keramat, di daerah Dieng air tersebut diambil dari Gua Sumur. Ada banyak perlengkapan yang dibutuhkan dalam ruwatan.

Sebelum pemotongan rambut gembel ada 2 ritual penting :

Pertama, setelah dukun berdoa, diadakanlah upacara yang lazim disebut tradisi Andha Kencana (ondo langit). Dalam upacara ini si anak diminta menaiki sebuah tangga yang terbuat dari tebu ireng dan anak tangganya dari buah pisang raja. Harapannya si anak mendapatkan pekerjaan yang mulia.

Kedua, upacara midhang. Dalam upacara ini si anak mengelilingi sesaji, lalu dia mengambil makanan kesukaannya yang terhidang di sesaji. Harapannya si anak dapat mencari penghasilan hidup sendiri. Setelah upacara tersebut selesai, ruwatan dilanjutkan dengan ritual cukur rambut. Ritual dimulai dengan memasukkan cincin ke setiap helai rambut gembel dan sang dukun mencukurnya satu per satu. Rambut yang telah dicukur tersebut dibungkus dengan kain putih, kemudian dilarung di sungai atau telaga.

Beberapa foto acara ruwatan rambut gimbal,

ruwatan rambut gimbal

ruwatan rambut gimbal 2

ruwatan rambut gembel

rambut gembel

Ruwatan rambut gimbal merupakan acara tahunan yang masuk dalam rangkaian Dieng Culture Festival (DCF). Anda beserta keluarga bisa menyaksikan arak-arakan kereta kuda yang membawa anak-anak gimbal ini keliling kampung. Mereka diiringi para abdi berpakaian adat Jawa dan juga diikuti tarian yang dimeriahkan dengan permainan gamelan yang bernuansa tradisi Islam dan Jawa .Penasaran seperti apa ritual cukur gimbal yang penuh aura mistis? Datang saja ke Wonosobo

Tempe Kemul Khas Wonosobo

Tempe Kemul - Jajanan khas Wonosobo yang satu ini memang tergolong unik, kata kemul berarti selimut yang jika dijelaskan maka tempe kemul adalah tempe yang di selimuti, di beberapa daerah istilah tempe kemul biasanya disebut dengan mendoan, akan tetapi mendoan hanya di goreng setengah matang, sedangkan tempe kemul biasanya sampai keras.

tempe kemul

Bahan Yang Digunakan


Tempe kemul biasanya dibuat dari bahan tempe yang dibalut dengan tepung terigu atau sejenisnya dan racikan bumbu tersendiri seperti bawang putih, garam, ketumbar, kunyit, kemiri, sedikit kencur, yang uniknya biasanya tempe kemul di campur dengan kucai, tekstur dari tempe kemul ini cenderung renyah.

Di Wonosobo, tempe kemul banyak ditemukan di pedagang kaki lima, menu tambahan rumah makan, seperti menu tambahan pada mie ongklok, bakso dan lainnya. Tempe kemul ini juga sebagai menu yang digemari oleh masyarakat Wonosobo maupun turis yang datang ke Wonosobo.

Selasa, 10 September 2013

Mie Ongklok Khas Wonosobo

Mie Ongklok - Penduduk Kota Wonosobo pasti tidak asing dengan makanan yang satu ini, mie ongklok, makanan khas Kota Wonosobo ini memang memiliki beberapa keunikan, mie ongklok ini dibuat dari racikan khusus menggunakan kol, potongan daun kucai, dan kuah kental yang berkanji yang biasa disebut loh. Mie ini biasanya disajikan bersama sate sapi, tempe kemul ataupun keripik tahu.

mie ongklok

Sedangkan kata "ongklok" sendiri berasal dari cara pengolahannya, yaitu di-"ongklok" menggunakan keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bambu yang digunakan dalam perebusan mie, semua bahan dicampur di sebuah keranjang kecil tersebut, campuran mie dan sayuran tadi dicelup-celupkan selama beberapa menit di air mendidih. Inilah yang disebut diongklok, mie secara berulang-ulang dicelupkan di air mendidih. penggunaan alat ini dan cara pemasakannya yang di-"ongklok" sehingga nama dari makanan khas Kota Wonosobo ini adalah mie ongklok.

Hanya beberapa menit, mie dan campuran sayuran tadi ditaruh di mangkuk dan diguyur kuah. Kuah mie ongklok inilah yang terkenal khas. Kuahnya berasal dari pati yang dicampur gula jawa, ebi, serta rempah. Supaya rasanya lebih maknyus, mie ongklok diguyur juga oleh bumbu kacang.

Manfaat Mie Ongklok Bagi Kesehatan


Mie ini ternyata bagus untuk kesehatan. Kucai yang dicampurkan didalamnya terbukti secara ilmiah sebagai anti-hipertensi. Hal ini disebabkan oleh senyawatetrametiloksamida dan ester 17-etadekadesenil. Efek antihipertensi kucai setara dengan atenolol dosis 25 mg yang sering diresepkan dokter untuk menurunkan hipertensi. Sementara itu kubis sudah terkenal memiliki ribuan khasiat sejak jaman Hipokrates tahun 460-377 SM. Kandungan zat aktifsulforafan dan histidine-nya dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon dan rektun, detoksikasi senyawa kimia berbahaya, serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan kanker. Ditambah lagi dengan kandungan asam amino dalam sulfurnya yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, menenangkan saraf, dan membangkitkan semangat. Jadi jangan remehkan semangkuk mie ongklok ini, karena khasiat yang dikandungnya ternyata sangat luar biasa.

Tertarik untuk menikmatinya? segera kunjungi Kota Wonosobo, banyak gerai yang menyediakan makanan khas Kota Wonosobo ini

16 Anak Siap Ikuti Lomba Sempoa

Senin kemarin (2/9) 16 anak dari 9 sekolah menemui bupati di rumah dinas, anak-anak yang berasal dari PAUD hingga SMP tersebut bermaksud memohon doa restu dan pamit untuk mengikuti untuk mengikuti olimpiade sempoa tingkat nasional di Denpasar, Bali 5-10 September 2013.

piala

Seperti yang dikutip tim Portal Wonosobo di situs resmi pemerintah kabupaten wonosobo, Kesiapan anak-anak mulai usia 3 tahun hingga 14 tahun tersebut, dijelaskan guru pembimbing dari Universal Megabrain Center (UMC) Wonosobo, Selviyana Suhendro, bahkan telah dipersiapkan untuk tahap lebih tinggi, yaitu Olimpiade Sempoa Internasional.

Di tiga level lomba, yaitu matematika kreatif bagi PAUD, Matematika untuk SD, dan Grand Level untuk tingkat SMP, anak-anak tersebut telah siap mengharumkan Kabupaten Wonosobo.

Sebagaimana dipesankan Bupati, agar mereka bersiap menjadi Raja dan Ratu Sempoa Indonesia, anak-anak yang mulai dikenalkan angka sejak usia Batita itu tampak telah siap berkompetisi.

Ketika ditanya Bupati, apakah sudah siap menang, mereka kompak menjawab siap dengan kepalan tangan ke atas.

Menanggapi keceriaan dan kepolosan anak-anak tersebut, Kholiq mengaku sangat bangga. Dengan bimbingan yang tepat, baik dari UMC, sebagai pusat pelatihan aritmatika, maupun keseriusan orang tua untuk mendampingi, Kholiq yakin prestasi akan mengiringi mereka.

Untuk mencapai puncak prestasi, kepada para guru pembimbing, Bupati meminta agar anak-anak itu dipantau dan diawasi secara wajar, serta diberikan hak-haknya.

Meski memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata anak seusia, Bupati berharap agar anak-anak itu juga tidak kehilangan masa kecil untuk bermain dan berinteraksi dengan banyak hal yang menyenangkan. Dengan demikian, perkembangan mental anak akan tetap terjaga seperti selayaknya.

Minggu, 08 September 2013

Jamur di Wonosobo

Jamur atau biasa disebut dengan cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil, sehingga tumbuhan ini bersifat heterotof, reproduksi jamur ada yang dengan cara vegetatif dan juga generatif. Di Wonosobo, terkenal dengan makanan keripik jamur, hasil olahan jamur ini banyak disukai oleh konsumen dikarenakan dapat menghambat tumbuhnya sel kanker terutama pada usus besar.

Beberapa jenis jamur yang dapat dikonsumsi :

Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus)


jamur kancing

Merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti daging. Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium.
Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.

Jamur Tiram (Pleurotus sp.)


Jamur tiram

Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram.

Jamur tiram/ shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.

Jamur Merang (Volvariella volvaceae)


jamur merang

Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis.
Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.

Jamur Shiitake (Lentinus edodes)


jamur

Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake. Shiitake disebut juga, Chinese Black Mushroom, Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina.

Jamur Kuping


jamur kuping

Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae) Jamur Kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. Jamur Kuping terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu. Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991.

Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)


jamur

Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu. 

Jamur Maitake (Grifola frondosa)


jamur

Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.

Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai Sing.)


jamur

Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang. Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).

Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)


jamur

Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.

Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)


jamur

Menurut sejarah Cina, ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong. Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu, sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maharaja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, ling zhi masih langka. Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang, bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui eksperimen- eksperimennya, akhirnya ia berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang telah lapuk. Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-diabetes, anti- hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-hepatitis, analgesik, anti- HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti- tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).

Jumat, 06 September 2013

PBNU Rapat Pleno

PBNU WONOSOBO


PBNU Kota Wonosobo menyelenggarakan rapat pleno yang dilakukan di Pondok Pe­santren Universitas Sains Al­quran (Unsiq), Kalibeber, Wo­no­sobo, pada 6-8 September.

Seperti dikutip dari suara merdeka cetak (6/9) Agenda rapat tidak hanya membahas permasalahan internal dan eksternal organisasi, acara itu juga menjadi forum ha­lal­bihalal karena masih di Sya­wal. ”Meskipun sta­tusnya pengurus PBNU, kami ini tidak setiap saat bisa bertemu. Sebab ada yang tinggal di luar kota. Mum­pung ini semua­nya akan bertemu, di sini kami akan saling ber­maaf­an,” kata Sekre­taris Jende­ral PBNU H Marsudi Syu­hud, Jumat (6/9).

Rapat pleno dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Sebagai rangkaian pembukaan dan halalbihalal akan di­lak­sanakan mujahadan ulama dan istighotsah akbar.

"Semua bahasan dalam Rapat Pleno ini bersifat eksternal dan internal, salah satu pembahasan eksternal ialah menyikapi kondisi perekonomian terkini di Indonesia yang sedang diambang krisis," kata Sekretaris Panitia Rapat Pleno PBNU 2013 Sulton Fatoni, Kamis (5/9/2013) malam.

Sulton menambahkan, Rapat Pleno akan dilaksanakan pada tanggal 6–8 September. Ini merupakan Rapat Pleno kedua di kepengurusan PBNU masa khidmad 2010 – 2015, yang pertama telah dilaksanakan tahun 2011 lalu di Yogyakarta.

Untuk materi bahasan yang bersifat internal, di antaranya adalah pemberdayaan ekonomi umat, penguatan dan penataan kelembagaan, pengembangan media dan teknologi informasi, penataan dan peningkatan kualitas pendidikan, penguatan jaringan kerja nasional dan internasional, pemberdayaan hukum dan penegakan keadilan, pemberdayaan politik warga, serta penataan asset Nahdlatul Ulama, dan kaderisasi. Namun untuk hasil Rapat Pleno nantinya masih bersifat rekomendasi.

“Seluruh hasil Rapat Pleno ini sifatnya rekomendasi. Yang internal diharapkan jadi dorongan perbaikan organisasi ke depannya, sementara yang eksternal adalah sumbangsih pemikiran dari NU untuk membantu mengatasi permasalahan bangsa Indonesia,” pungkas Sulton.

Kamis, 05 September 2013

Jadwal Dieng Cinema : Hello Goodbye

Jadwal  Film di Dieng Cinema Wonosobo sekarang menampilakan film yang romantis yaitu :

Hello Goodbye : Cinta Berlabuh di Korea

Film drama terbaik world premiere busan Korea
Bintang : RIO DEWANTO, ATIQAH HASIHOLAN
Jam Tayang : 13, 15, 17, 19



Tanpa disangka-sangka, takdir telah membawa Indah (Atiqah Hasiholan) dan Abimanyu (Rio Dewanto) bertemu di Busan, salah satu kota di korea.

Pertemuan mereka yang tidak biasa di tambah kondisi psikologis yang sedang tidak stabil, membuat mereka selalu bertengkar di awal-awal pertemuan mereka. Tapi, setelah mulai mengenal karakter satu sama lain keduanya pun mulai akrab dan sering berbagi cerita untuk menghapus kerinduan mereka pada kampung halaman di Indonesia.

Film ini adalah debut pertama Titien Watimena sebagai seorang sutradara. Titien yang sudah lama menulis skenario, sengaja berhenti menulis selama 2 tahun terakhir demi fokus pada film yang syuting di negeri ginseng, Korea.

Film ini juga sempat masuk ke dalam Busan Internatioal Film Festival dan diputar selama 3 hari disana. Bisa dibilang ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan untuk sebuah karya dari anak bangsa.

Saksikan selengkapnya hanya di dieng cinema wonosobo

Jl. Sruni Ex. Dieng Theater, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia 56311

Kamis, 29 Agustus 2013

Carica - Tentang Buah Carica Di Wonosobo

Carica wonosobo atau yang biasa di sebut buah carica, pepaya gunung dalam bahasa latin vasconcellea cundinamarcensis (wikipedia) adalah keluarga dari pepaya yang biasa hidup di Dataran Tinggi Dieng dengan keadaan tanah yang basah dan dalam ketinggian antara 1.500 - 3000 m di atas permukaan air laut, menurut wikipedia tanaman ini berasal dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan.

carica

Carica Atau Buah Carica Dengan Ciri-Cirinya

Ciri-ciri dari buah ini adalah berbentuk seperti pepaya dengan ukuran sekitar 6 - 15 dan diameter kurang lebih 3-8 cm. sedangkan dari pohon caricanya sendiri mempunyai tinggi rata-rata sekitar 1-2 meter, daging dari buah ini berwarna kuning - jingga, rasanya apabila sebelum diolah adalah asam dan baunya harum, sedangkan di sekeliling rongganya terdapat banyak biji yang terbungkus oleh sarkotesta yang berwarna putih dan berair, kulit dari buah ini berwarna hijau gelap saat masih mentah, sedangkan setelah matang buah ini akan berwarna kuning, buah carica ini mengandung getah, getah ini akan semakin berkurang saat menuju proses kematangan.Getah ini mengandung papain yang bersifat proteolitik.

pohon carica

Kandungan dan khasiat dari buah carica

Carica ini mengandung kalsium, gula, vitamin A dan C. Buah ini juga mengandung banyak minyak atsiri yang merupakan keturunan dari asam lemak, kebanyakan merupakan senawa 3-hidroksiester, yang juga ditemukan di beberapa tanaman lainnya seperti nanas dan mangga.

Carica banyak mengandung enzim Papain, yaitu enzim yang berfungsi mempercepat proses pencernaan Protein. Enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri, itulah kenapa meski kandungan Protein dalam buah Carica tidak terlalu tinggi (4-6 gr) namun hampir selurunya dapat diserap oleh tubuh dan sangat berpengaruh pada produksi hormon pertumbuhan manusia. Bahkan penelitian baru-baru ini menunjukan kandungan Arginin pada buah carica dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker Payudara.

Kandungan Papain dalam buah Carica juga memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal.

Kandungan Vitamin C dalam buah Carica lebih tinggi dari kandungan Vitamin C pada jeruk. Carica juga memilik kandungan Vitamin A yang lebih tinggi daripada Wortel. Selain itu Carica juga kaya dengan vitamin B kompleks dan Vitamin Eyang tentunya baik untuk kesehatan.

Hasil olah dari buah carica

Hasil olah dari buah ini berbagai macam, mulai dari yang terkenal yaitu manisan carica, manisan carica ini atau biasa di sebut carica in syrup ini di olah dengan menambahkan larutan gula. Selain itu buah ini juga bisa dijadikan selai, jus dan juga ada yang mulai mengembangkan olahan carica lain seperti keripik carica.

Sumber : Wikipedia

Selasa, 27 Agustus 2013

Daging Ayam Dicuci, Bakteri Menyebar


Health - Sebelum memasak ayam, biasanya anda pasti mencucinya terlebih dahulu, dengan dicuci anda beranggapan akan menghilangkan kotoran yang ada pada daging ayam tersebut, akan tetapi hal itu justru akan membuat bakterinya menyebar ke sekeliling dapur, dikutip dari tribunnews.com (28/8), sebuah penelitian yang dilakukan oleh jennifer Quinlan dari Drexel University, Philadelphia.

Quinlan mengungkapkan bahwa mencuci daging ayam mentah tidak akan menghilangkan bakteri maupun membunuhnya, proses ini justru akan memicu penyebaran bakteri ke udara atau yang biasa di kenal dengan aerolisasi. Penelitian ini juga didukung oleh Departemen Pertanian Amerika (USDA).

Dalam penelitian ini, Quilan menggambarkan dalam videonya bahwa percikan dari kran yang digunakan untuk mencuci ayam sebelum dimasak akan menyebar ke area sekitar, termasuk baju, percikan air ini mengandung bakteri seperti salmonella sp dan juga E. coli yang bisa membuat orang terserang diare.

Alternatif lain untuk membersihkan daging ayam yaitu bisa mengelap daging dengan cuka atau jeruk lemon. Hanya saja cara ini tidak direkomendasikan oleh USDA. Selain itu, Quilan juga menyarankan membeli daging ayam yang sudah  di-fillet dan dibungkus kuat dengan plastik. Sedangkan untuk menghilangkan bakterinya, USDA menyarankan untuk menghilangkan bakterinya dengan teknik memasak yang tepat (dengan temperatur 73,9 derajat Celcius)

Senin, 26 Agustus 2013

Berita : Massa Tuntut Kades Sumberwulan Diaktifkan

Ilustrasi masa (doc google)

Berita Wonosobo - Ratusan warga Desa Sumberwulan mendatangi kantor balai desa setempat, Seperti yang dikutip portal wonosobo dari suara merdeka (26/8) , masyarakat menuntut diaktifkannya kembali Kades Bambang Edi Sukoco menjadi kepala desa setelah diberhentikan sementara atas kasus penganiayaan yang menimpanya, massa berkumpul di pelataran balai desa setempat pukul 10.00 yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian, mereka mencoba untuk masuk ke gedung olahraga desa setempat dan mengadakan orasi. Setidaknya ada 8 perwakilan perangkat desa dan kepala dusun (kadus) berorasi yang menyatakan dukungan terhadap kades Bambang di hadapan masa. Dukungan tersebut juga dinyatakan Sekretaris Desa (Sekdes) Sujoko yang selama ini menjabat sebagai pejabat sementara kades di Desa Sumberwulan.

Koordinator aksi Sudarno mengatakan, masyarakat Sumberwulan masih menghendaki Bambang Edi Sukoco untuk menjadi kepala desa yang menjabat hingga akhir periode. Menurutnya, selama ini pembangunan desa berjalan lancar dan proses administrasi tidak terganggu.’’Kami warga menghendaki Kades Bambang memimpin sampai akhir periode. Kami meminta pemerintah daerah untuk mencabut pemberhentian sementara agar bisa memimpin kami kembali secara resmi. Ada sembilan perangkat desa sudah tanda tangan menyatakan dukungan,’’ katanya.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Bapermasdes Kabupaten Wonosobo, Retno Eko Safariati dikonfirmasi mengatakan, pemberhentian sementara Kades Sumberwulan Bambang Edi Sukoco sejak 5 Juli 2013. Pemberhentian tersebut, mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 tahun 2005 Pasal 18 tentang Desa dan Perda Nomor 6 tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan Pemerintahan Desa.

Status Hukum

Selama diberhentikan sekretaris desa secara otomatis menjadi pelaksana tugas Kades. Mengenai desakan warga, Retno menjelaskan, saat ini masih menunggu keputusan final dari pengadilan mengenai status hukum kades Bambang. Menurutnya selama proses hukum masih berjalan jabatan kades masih dijalankan oleh pejabat sementara.

Ditambahkan, jika pada akhirnya nanti Kades Sumberwulan dalam upaya menempuh banding dinyatakan bebas oleh pengadilan, sesuai PP 72 tahun 2005 dalam waktu 30 hari nama yang bersangkutan akan direhabilitasi dan ditetapkan menjabat kembali oleh bupati. Namun kalau terbukti bersalah dalam aturan tim pemerintah daerah akan menggelar pemilihan kades baru.

Seperti yang diketahui, Kades Bambang Edi Sukoco oleh Pengadilan Negeri Wonosobo beberapa waktu lalu divonis 3,5 bulan akibat kasus penganiayaan dan pengerusakan. Tim kuasa hukum Bambang menyatakan banding terhadap putusan tersebut.(H67-45,88)

Jumat, 02 Agustus 2013

300 Anggota Porles Diterjukan


WONOSOBO - Untuk persiapan pengamanan Lebaran, Pol­­res Wonosobo akan menerjunkan 300 anggota dilapangan di­­tambah dengan personil pembantu. Anggota Polres akan di­sia­­­gakan hingga mencapai 2/3 dari keseluruhan jumlah personel. Polisi akan memfokuskan pada penanganan kemacetan dan antisipasi rawan kecelakaan. Titik-titik penting yang menjadi sasaran pengamanan yakni seperti perbankan, toko emas dan fasilitas publik lain menjadi prioritas pengamanan, menjelang, selama dan beberapa hari setelah Lebaran.


Dalam upaya pengamanan tersebut Polres menggelar apel pasukan yang diikuti berbagai unsur seperti TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PMI, Pramuka, hingga Pemadam Kebakaran dan berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam organisasi kepemudaan. Dengan kesiapan pengamanan oleh berbagai unsur ma­syarakat tersebut, diharapkan Lebaran di Kabupaten Wo­no­sobo dapat dinikmati secara optimal oleh seluruh warga.

Pengamanan Rumah

Kepada masyarakat yang hendak mudik dan meninggalkan rumah selama lebaran, Kapolres Wonosobo AKBP Agus Pujianto SH MSi menghimbau agar mereka mengupa­yakan pengamanan rumah, seperti mengunci pintu, mema­damkan listrik, hingga melepas selang tabung gas agar terhindar dari bahaya kebakaran.

Dia menambahkan, Wonosobo menjadi salah satu jalur tengah yang menghubungkan Purwokerto selama ini relatif aman namun diwaspadai.
Hanya saja, diakuinya, petugas kepolisian siaga di sejumlah titik rawan terjadinya perampokan seperti di perbatasan terminal Sawangan maupun jalur Kaliwiro-Wadaslintang yang membentang kawasan hutan. “Jalur tengah ini yang diantisipasi kerawanan kecelakaan dan kemacetan. Kami juga menerjunkan petugas disiagakan di titik rawan perampokan,” katanya.

Empat lokasi pospam yang disiapkan yaitu di Kompleks Plasa, Pasar Kertek, Terminal Induk Mendolo, dan Sub Terminal Sawangan yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Kasubag Humas Polres AKP Widayatno menambahkan, pospam Kertek difokuskan untuk mengatasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, pospam Mendolo khusus arus mudik dan arus balik, pospam Plasa mengurai kesemrawutan lalu lintas pasar dan pospam Sawangan dikhususkan untuk penanganan pelanggaran lalu lintas.

Suara Merdeka

Senin, 29 Juli 2013

Warga Tegalsari Dirampok dan Dianiaya

WONOSOBO - Seorang war­ga asal Kampung Tegalsari RT 2 RW 6 Kelurahan Cam­pur­sari, Kecamatan Bulu, Kartini (58) menjadi korban perampokan dan penganiayaan usai keluar dari ATM Bank Jateng Parakan, Senin (29/7).



Sekitar pukul 09.00 usai mengambil uang korban dipaksa masuk mobil dan dipukuli dalam perjalanan Parakan-Kaliwiro Wonosobo.

Dalam aksi tersebut, tiga pelaku ditangkap, yakni Ahmad Sukur Jaya Sironi (31), Su­yanto (37), dan Darto (36) kese­mua­nya warga Tanjung­karang Lampung. Darto sempat lolos dan bersembunyi di perkebunan, namun akhirnya tertangkap sore kemarin.

Sekitar pukul 10.00 oleh para pelaku, korban diturunkan di jalur raya yang sepi Wono­sobo-Kebumen tepatnya di Desa Dempes, Kecamatan Kaliwiro. Korban kemudian berteriak minta tolong dan ada warga melintas bernama Rio Prasetyo dan Haryanto. Lalu keduanya kemudian melapor ke Polsek.

Atas laporan warga itu, lima anggota Polsek Kaliwiro yang dipimpin Kanit Polsek Aiptu Amirudin mengejar dengan sepeda motor menuju arah Kebumen. Mereka hanya di­beri tahu bahwa pelaku menggunakan mobil Avanza. Para petugas berpencar melalui beberapa jalur dan pelaku berhasil dihentikan di perbatasan Wa­das­lintang-Kebu­men tepatnya di dusun Majaena, Desa Peso­dongan, Wadaslintang.

Sok Akrab

Sekitar pukul 11.15 mobil pelaku B-1650-CFQ terperosok ke kebun, kemudian pelaku melarikan diri dan dikejar. Pelaku sempat mendapat amukan massa. Modus yang digunakan pelaku dalam mengelabui korban adalah berlaku sok akrab dan kepada korban.

Menurut cerita Kartini saat ditemui di Mapolres, para pela­ku mengaku bernama Slamet yang merupakan tetangganya di Kecamatan Bulu. ''Mereka sok kenal dan bilang ingin membicarakan jual beli tanah. Sete­lah saya dari ATM para pelaku mendekat dan menarik saya masuk ke dalam mobil.''

Dia mengatakan pada awalnya para pelaku hanya berbincang-bincang seputar tanah. Namun setelah berjalan dari arah Parakan ke Kledung korban sudah mulai curiga dan sesampainya di jalur Kledung korban sempat minta turun karena melihat anaknya berada di jalan raya. ''Saya nanya mau dibawa ke mana, mereka marah-marah. Waktu itu saya melihat anak saya di jalur Parakan-Kledung,'' terangnya.

Dijelaskan, setelah sampai di Kalikuto, Kecamatan Kertek tiba-tiba para pelaku merampas harga benda berupa kalung seberat 12 gram, 2 cincin 5 gram, uang tunai Rp 250.000, dan sebuah ponsel merk Cross.

Minggu, 28 Juli 2013

SMA Negeri 1 MOJOTENGAH Jadi Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah


SMA Negeri 1 Mojotengah berhasil menjadi Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (ADIWIYATA) Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2013. Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mojotengah, Dra. Sri Widyastuti, penetapan ini sesuai dengan SK Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Nomor : 3057 tahun 2013 tanggal 7 Juni 2013. Atas keberhasilan ini, SMAN 1 Mojotengah kini mulai berbenah lagi untuk mengikuti Lomba Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Hal ini diungkapkan Sri Widyastuti, dalam rilisnya ke Bagian Humas Setda Wonosobo, Kamis 25 Juli.

Selain Sekolah ADIWIYATA, SMAN 1 Mojotengah juga berhasil menjadi Sekolah SEHAT tingkat Kabupaten Wonosobo, sebagaimana yang tertuang dalam SK Bupati Wonosobo Nomor : 441.5/276/2013 tanggal 16 Juni 2013.


Menurut Sri Widyastuti, hal ini tercapai berkat kerja keras dan dukungan semua pihak, baik siswa, guru, maupun orang tua siswa, serta instansi terkait. Selain itu melalui misi SMA Negeri 1 Mojotengah, yakni Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang berprestasi dan mencintai lingkungan, SMA Negeri 1 Mojotengah beberapa kali berhasil menyabet juara sekolah sehat dan bersih, diantaranya berhasil menjadi pemenang Green School Award tahun 2012 dan 2013, yang diselenggarakan dalam rangka Dies natalis UNNES.

SMAN 1 Mojotengah tampil sebagai sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat, berkat beberapa kriteria yang berhasil dipenuhi, yakni sekolah yang mampu memberikan gambaran tentang komitmen mereka terhadap kebijakan konservasi maupun ramah lingkungan. Kriteria ini dilihat dari informasi dasar yang dimiliki, seperti kondisi fisik sekolah, baik secara spasial maupun dalam hal populasi, lokasi sekolah dan jumlah ruang hijau, dan juga informasi tentang penggunaan energi, transportasi, penggunaan air dan daur ulang serta pengolahan limbah.

Selain itu, pihaknya juga menerapkan prinsip sebagai sekolah hijau (green school), yakni sekolah yang melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan, sehingga sikap dan perilaku siswa maupun warga sekolah lainnya, seperti guru dan staf, menggunakan prinsip berwawasan lingkungan hidup dan secara proaktif berpartisipasi sebagai pembina lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup warga sekolah dan masyarakat di sekitarnya.

Prinsip dasar yang digunakan dalam green school ini adalah partisipatif, berkelanjutan, dan menyeluruh. Komponen sekolah, yakni siswa, guru, dan karyawan, selalu ikut berpartisipasi dalam pembinaan lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh pada berbagai aspek.

Beberapa kegiatan sekolah yang telah dilaksanakan dalam rangka penerapan sekolah sehat dan hijau, yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir, diantaranya kegiatan siswa menanam, dalam kegiatan ini siswa membawa 1 jenis tanaman, terutama tanaman keras. Selanjutnya dilaksanakan gerakan menanam dengan melibatkan seluruh komponen sekolah di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar. Kemudian ada kegiatan Pramuka Go Green, Lomba Taman Kelas dan Lingkungan Sekolah, Pengolahan Sampah, Daur Sampah An-Organik, dan Pembuatan Briket dari Limbah Durian.

Pembibitan juga dilaksanakan di SMAN 1 Mojotengah, yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan praktikum ketrampilan pertanian melalui pembuatan bibit, penyemaian dan pembenihan yang dilakukan oleh siswa kelas X dan XI. Pembenihan berupa tanaman sayur dan tanaman keras seperti albasia dan pinus. Kegiatan ini juga dilakukan oleh karyawan sekolah.

Disamping itu masih ada Pembuatan Kebun Benih Sekolah serta Praktik Lapangan Siswa. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membekali siswa terhadap ketrampilan dalam mata pelajaran yang mendukung proses pembelajaran.

Untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa tentang lingkungan hidup, di SMAN 1 Mojotengah juga dilakukan Penelitian Siswa Berbasis Pengolahan Limbah, yang dilaksanakan dalam rangka menambah ketrampilan siswa di bidang Keterampilan Ilmiah Remaja (KIR).

Terkait penghargaan sekolah Adiwiyata dan sekolah sehat, Sri Widyastuti lebih lanjut menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari komitmen serius pihaknya, sebagai institusi yang terus memperjuangkan isu-isu pelestarian lingkungan hidup, khususnya melalui dunia pendidikan.

Sri Widyastuti juga berharap, agar pada tahun-tahun yang akan datang prestasi ini bisa dipertahankan, dan lebih meningkat pada tingkat yang lebih tinggi, melalui perjuangan dan kekompakan semua komponen sekolah dan pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah, Swasta maupun para Orang tua Siswa, dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dan siswa yang peduli kelestarian ekosistem dan lingkungan hidup di sekitarnya.

Senin, 06 Mei 2013

Letak Geografis Kota Wonosobo


Letak geografis kota wonosobo secara administratif Wonosobo berbatasan langsung dengan enam kabupaten, yaitu: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang; Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang; Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen; Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen.
Kabupaten Wonosobo memiliki luas 98.468 hektar (984,68 km2) atau 3,03% (persen) dari luas Jawa Tengah dengan komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup 18.696,68 ha (18,99 %), tanah kering seluas 55.140,80 ha (55,99.%), hutan negara 18.909,72 ha (19.20.%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80.%) dan lainnya seluas 2.968,07 ha (3,01.%).
Letak Geografis Kota Wonosobo

a. Letak

Kabupaten Wonosobo berjarak 120 km dari ibukota Jawa Tengah (Semarang) dan 520 km dari Ibu Kota Negara (Jakarta), berda pada rentang 250 dpl – 2.250 dpl dengan dominasi pada rentang 500 dpl – 1.000 dpl sebesar 50% (persen) dari seluruh areal, menjadikan ciri dataran tinggi sebagai wilayah Kabupaten Wonosobo dengan posisi spasial berada di tengah-tengah Pulau Jawa dan berada diantara jalur pantai utara dan jalur pantai selatan. Selain itu menjadi bagian terpenting dari jaringan Jalan Nasional ruas jalan Buntu-Pringsurat yang memberi akses dari dan menuju dua jalur strategis nasional tersebut.

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak pada 70.43’.13” dan 70.04’.40” garis Lintang Selatan (LS) serta 1090.43’.19” dan 1100.04’.40” garis Bujur Timur (BT), dengan luas 98.468 ha (984,68 km2) atau 3,03 % luas Jawa Tengah.

b. Batas Wilayah

Secara administratif Wonosobo berbatasan langsung dengan enam kabupaten, yaitu:

▪ Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang;
▪ Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang;
▪ Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen;
▪ Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen.

c. Luas Wilayah

Kabupaten Wonosobo memiliki luas 98.468 hektar (984,68 km2) atau 3,03% (persen) dari luas Jawa Tengah dengan komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup 18.696,68 ha (18,99 %), tanah kering seluas 55.140,80 ha (55,99.%), hutan negara 18.909,72 ha (19.20.%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80.%) dan lainnya seluas 2.968,07 ha (3,01.%).

Kondisi Geologi

a. Iklim

Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Suhu udara rata-rata 24 – 30o C di siang hari, turun menjadi 20 oC pada malam hari. Pada bulan Juli – Agustus turun menjadi 12 – 15 o C pada malam hari dan 15 – 20 o C di siang hari. Rata-rata hari hujan adalah 196 hari, dengan curah hujan rata-rata 3.400 mm, tertinggi di Kecamatan Garung (4.802 mm) dan terendah di Kecamatan Watumalang (1.554 mm).

b. Jenis Tanah

Keadaan tanah di Kabupaten Wonosobo dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

▪ Tanah andosol (25%) terdapat di Kecamatan Kejjar, sebagai Kecamatan Garung, Kecamatan Mojotengah, Kecamatan Watumalang, Kecamatan Kertek dan Kecamatan Kalikajar.
▪ Tanah Regosol (40%) terdapat di Kecamatan Kertek, Kecamatan Sapuran, Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Selomerto, Kecamatan Watumalang dan Kecamatan Garung.
▪ Tanah Podsolik (35%) terdapat di Kecamatan Selomerto, Kecamatan Leksono dan Kecamatan Sapuran.

Jenis tanah di Kabupaten Wonosobo meliputi tanah andosol seluar 10.817,7 ha, tanah regosol seluas 19.372,7 ha, tanah latosol seluas 63.043,4 ha,tanah argonosol seluas 761,1 ha, mediterian merah kuning seluas 3.054 ha dan gramosol seluas 1.778,6 ha.

Dilihat dari aspek topografi, Kabupaten Wonosobo bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu, daerah dengan ketinggian 250–500 m dpl seluas 33,33% dari seluruh wilayah. Daerah dengan ketinggian 500–1.000 m dpl seluas 50,00% dari seluruh areal dan daerah dengan ketinggian > 1.000 m dpl seluas 16,67% dari seluruh wilayah, sehingga menjadikan ciri dataran tinggi sebagai wajah Kabupaten.


Kabupaten Wonosobo sebagai daerah yang terletak di sekitar gunung api muda menyebabkan tanah di Wonosobo termasuk subur. Hal ini sangat mendukung pengembangan pertanian, sebagai mata pencaharian utama masyarakat Wonosobo.Namun demikian karena topografinya dengan lembah yang masih curam. menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanahlongsor.


Sumber : wonosobokab.go.id