Senin, 29 Juli 2013

Warga Tegalsari Dirampok dan Dianiaya

WONOSOBO - Seorang war­ga asal Kampung Tegalsari RT 2 RW 6 Kelurahan Cam­pur­sari, Kecamatan Bulu, Kartini (58) menjadi korban perampokan dan penganiayaan usai keluar dari ATM Bank Jateng Parakan, Senin (29/7).



Sekitar pukul 09.00 usai mengambil uang korban dipaksa masuk mobil dan dipukuli dalam perjalanan Parakan-Kaliwiro Wonosobo.

Dalam aksi tersebut, tiga pelaku ditangkap, yakni Ahmad Sukur Jaya Sironi (31), Su­yanto (37), dan Darto (36) kese­mua­nya warga Tanjung­karang Lampung. Darto sempat lolos dan bersembunyi di perkebunan, namun akhirnya tertangkap sore kemarin.

Sekitar pukul 10.00 oleh para pelaku, korban diturunkan di jalur raya yang sepi Wono­sobo-Kebumen tepatnya di Desa Dempes, Kecamatan Kaliwiro. Korban kemudian berteriak minta tolong dan ada warga melintas bernama Rio Prasetyo dan Haryanto. Lalu keduanya kemudian melapor ke Polsek.

Atas laporan warga itu, lima anggota Polsek Kaliwiro yang dipimpin Kanit Polsek Aiptu Amirudin mengejar dengan sepeda motor menuju arah Kebumen. Mereka hanya di­beri tahu bahwa pelaku menggunakan mobil Avanza. Para petugas berpencar melalui beberapa jalur dan pelaku berhasil dihentikan di perbatasan Wa­das­lintang-Kebu­men tepatnya di dusun Majaena, Desa Peso­dongan, Wadaslintang.

Sok Akrab

Sekitar pukul 11.15 mobil pelaku B-1650-CFQ terperosok ke kebun, kemudian pelaku melarikan diri dan dikejar. Pelaku sempat mendapat amukan massa. Modus yang digunakan pelaku dalam mengelabui korban adalah berlaku sok akrab dan kepada korban.

Menurut cerita Kartini saat ditemui di Mapolres, para pela­ku mengaku bernama Slamet yang merupakan tetangganya di Kecamatan Bulu. ''Mereka sok kenal dan bilang ingin membicarakan jual beli tanah. Sete­lah saya dari ATM para pelaku mendekat dan menarik saya masuk ke dalam mobil.''

Dia mengatakan pada awalnya para pelaku hanya berbincang-bincang seputar tanah. Namun setelah berjalan dari arah Parakan ke Kledung korban sudah mulai curiga dan sesampainya di jalur Kledung korban sempat minta turun karena melihat anaknya berada di jalan raya. ''Saya nanya mau dibawa ke mana, mereka marah-marah. Waktu itu saya melihat anak saya di jalur Parakan-Kledung,'' terangnya.

Dijelaskan, setelah sampai di Kalikuto, Kecamatan Kertek tiba-tiba para pelaku merampas harga benda berupa kalung seberat 12 gram, 2 cincin 5 gram, uang tunai Rp 250.000, dan sebuah ponsel merk Cross.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar